annyonghaseyo

annyonghaseyo,

welcome to 'My Korea Corner' blog, a special place where i share my interest, my thoughts, my experiences, my pictures and everything about Korea. enjoy them ... Gamsahamnida. Thank
You. Terima Kasih.

Sunday, November 1, 2015

Halal Korea App to Help Muslim Tourists in Korea




Traveling to non-muslim country sometimes sometimes it finds difficult for muslim tourists. They frequently face difficulties to find places for prayer, to know qibla direction ( qibla refers to the direction a muslim faces when praying), to find halal food, etc. But now, I am very happy to find an application “Halal Korea” that people can downloaded from Google Play and App Store. We can also follow Halal Korea page in Facebook.

Korea is one of major tourist destination for muslim tourists. In recent years, there is an increasing mumbers of muslim tourists who visit Korea. They are mainly from Middle East and Asia. In 2014, visitors from Malaysia and Indonesia are in the top 10 of tourists coming to Korea.

Based on data from Korea Tourism Organization, at least there about 750.000 muslim travelers who visited Korea in 2014 or 5,3 percent fo the total foreign tourists. To realize the great potential of muslim travelers, Korea is now being intensively introducing and promoting what it’s called muslim-friendly tourism to attract more muslim tourist traveling to Korea. 


What Korea is doing to develop muslim-friendly tourism among others published muslim tourists guidebook and provided more prayer facilities in many places of tourists sites in Korea, from Nami Island to Jeju Island.


Back to Halal Korea App, I think this application is very helpful for muslim tourists in Korea. In accordance with its slogan “the smart way to find everything halal in Korea” this mobile application give a quick, easy and convenient muslim tours. 

 
This halal tour integrated application provides all information muslim needs when visiting South Korea, such as halal food, halal restaurants, halal food market, mosque, prayer spots, qibla direction, prayer time, Quran digital, community, and the most important thing is scanning feature on this app that muslim tourists can scan the barcode of food products to find that wether or not the product is halal.

The Halal Korea App also offers high level of convenience by sharing tour information on attractions, hotels, shopping festival and transportation.

I am really appreciated the mobile application company that has created this very useful application, because I think we can use of this app not only when we travel to Korea but also when we travel to any other countries, specially to find qibla direction. []


*Related article: South Korea's Food Agency Launches App for Halal Eateries

Sunday, October 11, 2015

Gukak, Ide Kreatif Korea Mengemas Musik Tradisional dan Modern




Yes ! Saya bersorak girang dalam hati ketika nama saya muncul di sepuluh nama yang mendapatkan tiket gratis pertunjukkan konser musik Gukak dari Pusat Kebudayaan Korea (Korea Cultural Center Indonesia-KCCI).

So, Sabtu (10/10/2015) malam, setengah jam sebelum pertunjukkan mulai, saya sudah duduk manis di deretan bangku penonton. Gedung Pertunjukan Pusat Perfilman Usmar Ismail tidak terlalu luas. Saya memilih tempat duduk agak di atas, sehingga pandangan saya bisa lepas dan tepat ke tengah panggung. Malam itu, sebagian besar penontonnya, tentu saja komunitas Korea yang ada di Jakarta.

“Gukak Concert, Music of Korea” begitu yang tertulis di tiket undangan. Saya tertarik dan ingin menyaksikan konser ini, karena dalam leafletnya saya melihat daftar komposisi yang musik yang akan dimainkan. Sampai disitu, saya hanya tahu bahwa komposisi-komposisi musik itu, akan dimainkan dengan menggunakan instrument musik tradisional korea yaitu Haegeum (alat musik gesek seperti biola), Daegeum (alat musik tiup semacam seruling), dan Gayageum ( alat musik petik semacam kecapi kalau di Indonesia ), dan saya belum paham apa Gukak sebenarnya.

Malam itu, konser dibuka oleh mini orkestra KMJ Chamber Orkestra yang membawakan potongan komposisi-komposisi hits dari composer Tchaikovsky dan komposisi drama musikal karya Andrew Llyod Webber Panthom of The Opera.



Setelah itu, barulah tampil kelompok musik Gukak Nary and Nary Band, yang terdiri dari pemain tiga alat musik tradisional Korea yang sebutkan di atas, plus pemain biola, piano, dan pemain perkusi. Mereka membawakan instrumentalia ‘Mission’, ‘Libertango’ serta instrumentalia lagu-lagu Korea seperti EolGul dan ImiOsineunji. Yang menarik, tiga pemain instrument musik tradisional Korea yang semuanya perempuan, mengenakan busana tradisional Korea Hanbok warna warni cerah yang malam itu jadi terlihat mewah dan elegan.


Tepuk tangan meriah menggema, setiap kali satu komposisi musik selesai dimainkan. Saya terus terang tidak familiar dengan, khususnya lagu-lagu Korea yang dibawakan. Tapi dari irama musik yang saya dengar, saya bisa menikmatinya, kaki saya kadang mengetuk-ngetuk lantai mengikuti irama musik yang dinamis.

Bagian kedua konser, menampilkan penyanyi soprano Young Ai Chae yang membawakan dua lagu Lusaika karya Antonin Dvorak dan lagu GeumGangSan. Wah, mendengar suara Young Ai Chae menyanyi diiringi KMJ Chamber Orchestra, saya seperti dibawa ke gedung konser musik klasik yang megah di Eropa. 




Di bagian kedua, Nari and Nary Band tampil kembali dengan membawakan lagu-lagu yang agak nge-pop. Badan saya sampai bergerak-gerak mengikuti irama, ketika kelompok musisi ini memainkan About Romance, Distant Love dan Jazz Waltz dan Feel So Good. Tepuk tangan pun membahana. Apalagi permain perkusinya yang bernama Jin Hoon Kim mampu membawa suasana dan mengajak penonton bertepuk tangan mengikuti irama lagu Feel So Good karya Chuck Mansione.  Bagian kedua konsert ditutup dengan lagu yang berirama tenang, Arirang Suite. Tapi sepertinya penonton belum puas. Seperti kalau kita nonton konser musik, setelah berlalu ke balik panggung. Karena teriakan penonton yang masih ingin mendengarkan musik, Nary and Nary Band pun tampil kembali. Kali ini mereka membawakan dua lagu Indonesia, Indonesia Pusaka dan Bengawan Solo dengan aransemen yang ciamik dan membuat gedung pertunjukkan lagi-lagi riuh dengan suara tepukan tangan penonton yang memberikan apresiasi.
 

Sebuah pertunjukkan yang sederhana tapi memikat, dan membuat saya merasa malam minggu saya jadi begitu istimewa. Pulang ke rumah, saya pun mencari-cari info soal Gukak di internet.

Apa itu Gukak?



Ternyata Gukak adalah pertunjukkan musik yang memadukan alat musik tradisional Korea dengan alat musik Barat seperti piano, biola, perkusi, dan instrument modern lainnya. Begitu pula lagu-lagu yang dibawakan, menampilkan lagu-lagu klasik, lagu pop modern, baik lagu Korea mapun lagu Barat. Pertunjukan Gukak juga ditampilkan dengan lebih modern, sehingga tak heran, saat ini pertunjukkan Gukak menjadi salah satu pertunjukkan musik yang digemari oleh kalangan anak muda, baik di Korea maupun para wisatawan asing yang datang ke Korea. Konser Gukak sudah menjadi bagian dari Hallyu, gelombang Korea yang sampai saat ini makin mendunia.

Di Korea sendiri, kelompok musisi Gukak biasanya dibentuk oleh siswa-siswi sekolah musik. Tapi ada juga yang membentuk kelompok Gukak profesional, dimana para pemain musiknya dipilih dengan cara mengikuti audisi. Kelompok musisi Gukak yang dikelola secara profesional menggelar konser hingga ke luar Korea.

Usai menyaksikan sendiri Konser Gukak malam minggu kemarin, saya merasa bahwa Indonesia sebenarnya juga bisa membentuk kelompok musisi semacam Gukak, karena Indonesia kaya dengan alat-alat musik tradisional. Saya juga sering melihat pertunjukkan musik kolaborasi antara alat musik tradisional Indonesia dengan alat musik modern, dan tak kalah bagus dengan Gukak nya Korea.   

Bedanya cuma, Korea bisa melihat kolaborasi itu sebagai bagian industri kreatif yang jika dikelola dan dikemas secara profesional, maka bisa menjual dan mendunia sekaligus mengenalkan budaya musik tradisional Korea. Sedangkan di Indonesia, baru memperlakukan dan melihatnya hanya sebagai hiburan semata, dan bukan sebagai bagian industri kreatif yang mesti dikembangkan, dikemas dengan menarik, dan dikenalkan pada dunia. Ya, industri kreatif kita, utamanya musik tradisional memang baru sebatas itu. []


Saturday, September 19, 2015

Wah, Ada Taman Megawati di Pulau Jeju





Sebenarnya sudah lama banget pengen nulis soal Taman Megawati ini. Tapi tertunda terus, dan baru sekarang sempat nulisnya, itupun ketika saya nyaris lupa kalau saya pengen menulis tentang Taman Megawati ini.

Saya tidak tahu, dari sekian banyak orang Indonesia yang pernah pelesiran ke Korea Selatan, khususnya ke Pulau Jeju, pada tahu enggak kalau di Pulau Jeju ada Taman Megawati. Saya sendiri terus terang baru tahu, saat dalam kunjungannya ke Jakarta pertengahan Agustus kemarin, Gubernur Provinsi (Daerah Otonomi) Jeju Won Hee-ryong bercerita bahwa ada Taman Megawati di Pulau Jeju.

Memangnya apa istimewanya Taman Megawati?  Jadi, nama Taman Megawati ini, ternyata diambil dari nama Megawati Soekarno Putri, sebagai mantan presiden RI. Taman ini berada di kompleks We Hotel, yang ada di Pulau Jeju. Kayaknya sih hotel ini semacam health center juga, buat mereka yang sedang menjalani perawatan, baik buat yang sedang sakit maupun yang baru menjalani operasi plastik. 

Nah, menurut cerita Gubernur Jeju Won Hee-ryong, Taman Megawati dibangun sebagai apresiasi pada Megawati Soekarno Putri yang pernah ke tempat itu, saat menemani suaminya (almarhum) menjalani pengobatan di Pulau Jeju. Taman ini sekaligus menandai hubungan persahabatan yang baik dan harmonis antara Pulau Jeju dengan Indonesia.

Karena penasaran, pengen tahu seperti apa penampakan Taman Megawati di Pulau Jeju. Saya pun menanyakannya ke laman facebook Jeju Tourism Organization, dan pihak adminya menjawab rasa penasaran saya dengan memberikan tautan website We Hotel tempat dimana lokasi Taman Megawati berada.

Ini beberapa foto penampakan Taman Megawati di Pulau Jeju, kalau mau lihat selengkapnya, ada coba klik tautan ini, Megawati Garden.








Jadi kalau nanti ada kesempatan ke Pulau Jeju, silahkan mampir ke Taman Megawati dan nikmati keindahannya.  []



Sunday, August 30, 2015

'Korea Grand Sale' The Best Time to Shop Till Drop in Korea





After declaring the country was already safe from MERS disease, Korean government trough its tourism agency Korea Tourism Organization (KTO) is aggressively promoting ‘visit Korea’ aroud the globe including Indonesia as one of the largest market for Korea tourism.



This weekend, on his visit to Indonesia, Vice-Minister of Culture and Sports, Mr. Kim Chong along with Visit Korea Committee and KTO Jakarta Office introduce ‘Korea Grand Sale’ event as the best way of frugal and trendy shopping in Korea for foreign tourists.



“This event aims to increase the number of foreign tourists, specially from Indonesia, to visit Korea. Apart from restoring domestic economy, the most important thing we want to recover the image of Korea tourism as before the outbreak of MERS,” Kim Chong said on press briefing in Jakarta, Friday (28/08/2015).



According to KTO Jakarta Office, approximately 2.000 Indonesian cancaled their trip to Korea due to MERS outbreak. In normal situation, on the average, there are more than 208.000 tourists from Indonesia visiting Korea every year. Now, to boost the number of Indonesian tourist to come to Korea, The Korean Embbasy in Jakarta offers  convenience to get entry visa and KTO Jakarta provide five Korea tour packages namely Muslim Tour Package, More than 6 Days Tour Package,  Korea Tour Package to the area other than Seoul and Gyeonggi, Premium Korea Tour Package and Korea Tour Package to Jeju.



And now, for 79 days ahead, from August 14-October 31, foreign tourists will enjoy Korea Grand Sale event. As the theme for this year “Magical Moment in Korea’, the event will spoil the shoppers with four different theme every weekend; a Must-Eat Week, a Must-See Week, a Must-Buy Week dan a Must-Do Week with many additional discounts or free gifts.



“Korea Grand Sale event will take you to experience all about Korea with food, spectacles, and entertainment, and also you can buy best quality products with affordable price,” Director of KTO Jakarta Oh Hyonjae said.



Thereabouts 250 companies will join many various events held in more than 30.000 venues throughout Korea.



KTO Jakarta said that this Korea Grand Sale also a preliminary for Visit Korea 2016 campaign and Winter Olympic Games that will take place in Pyongchang in 2018. []



*For detail information you can visit the website  Korea Grand Sale Event